Syekh Muhammad as-Saman Al-Madani
Nama
beliau adalah Gauts Zaman al-Waly Qutbil Akwan Syekh Muhammad bin Abdul
Karim as-Samman al-Madani keturunan Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali
dengan Sayyidah Fatimah az-Zahra binti Sayyidina Rasulullah Saw.
Lahir di Kota Madinah pada tahun 1132 H / bertepatan tahun 1718 M.
Wafat pada hari Rabu 2 Zulhijjah tahun 1189 H, di makamkan di Baqi’.
Beliau
adalah ulama besar dan wali agung berdarah AHLUL BAIT NABI beraqidah
ahlussunnah wal jamaah dengan Asy’ari dalam bidang teologi atau aqidah,
dan Syafii mazhab fiqih furu’ ibadatnya, dan Junaid al-Baghdadi dalam
tasawufnya.
Beliau r.a tinggal di Madinah
menempati rumah yang pernah ditinggali Khalifah pertama, yakni Sayyidina
Abu Bakar Shiddiq r.a (seorang Shiddiq yang paling agung yang tiada
bandingnya, kecuali para Anbiya wal mursalin).
Guru
mursyid Beliau adalah Sayyidina Syekh Mustafa Bakri, seorang wali agung
dari Syiria, dari pihak ayah keturunan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a
dari pihak ibu keturunan Syayidina Husin Sibthi Rasulullah Saw.
Pangkat
kewalian beliau adalah seorang Pamungkas para wali, yakni Gauts Zaman,
dan wali Qutb Akwan, yakni kewalian yg hanya bisa dicapai oleh para
sadah yang dalam tiap periode 200 tahun sekali. Dan beliau adalah
Khalifah Rasulullah pada zamannya.
Beliau
banyak memiliki karomah yang tidak bisa dihitung jumlahnya, bahkan
sampai saat inipun karamah itu terus ada. Karamah agung beliau adalah
pangkat kewaliannya yang begitu agung. Beliau mendapat haq memberi
syafaat 70.000 umat manusia masuk syurga tanpa hisab.
Diantara murid-murid beliau dari Indonesia yaitu:
1. Quthb az-Zaman Syekh muhammad Arsyad al-Banjari
2. Quthb al-Maktum Syekh Abul Abbas Ahmad at-Tijani (pendiri tarekat Tijani)
3. Al-Quthb Syekh Abdussamad al-Palimbani
4. Al-Quthb Syekh Abdul Wahab Bugis (menantu Syekh Arsyad al-Banjari)
5. Al-Qutb Syekh Abdurrahman al-Batawi (kakek Mufti betawi dari pihak ibu Habib Utsman Betawi)
6. Al-Quthb Syekh Dawud al-Fathani, dan lain-lain.
Dan
diantara keagungan dan kemuliaan beliau yang amat banyak diantaranya
adalah; semua murid beliau yang jumlahnya ribuan menempati maqam Quthb.
Beliau menempati kemuliaan karena beliau berada pada jalan Rasulullah
Saw. dan para sahabatnya, yakni Ahlussunnah wal Jama’ah.
Demikian
lah kesuksesan Syekh Samman dalam mendidik ruhani murid-muridnya
sehingga mereka yang berjumlah ribuan menempati maqam Quthb, apatah lagi
Rasulullah Saw. dengan para murid-muridnya yakni para sahabat, tentu
maqam kewaliannya sangat agung, karena mereka mendapat keistimewaan
menyertai kekasihNya (Muhammad Saw.), dan apa-apa yang menjadi Nubuwat
Rasulullah Saw. dalam kitab-kitab terdahulu, maka pasti menceritakan dan
memuji para Qudus agung yang menyertai kekasihNya, yakni para sahabat
Rasulullah Saw.
Al-Quthb al-Habib Ali bin
Muhammad al-Habsyi berkata: “Serendah-rendahnya martabat sahabat maka
tidak akan bisa dicapai walau oleh 70 Imam Junaid al-Baghdadi”. Padahal
Imam Junaid hidup pada zaman salaf dan menempati Sulthon al-Auliya pada
zamannya.
Karena para sahabat ini adalah para
wali agung, maka para ahli tasawwuf (Aswaja) sangat sopan dengan mereka,
tidak menceritakan mereka kecuali kebaikan. Sehingga wajib hukumnya
berprasangka baik dengan para Auliya. Lebih-lebih lagi para sahabat yang
notabene adalah hasil didikan langsung Rasulullah Saw. yang menempati
Shiddiq dalam kewalian.
(syahdan) adalah
nama beliau sayyidi syekh samman itu dari pada lauhil mahfuz dan
setengah dari pada WAZAN MAHDI menyebut kan yang demekian itu di dalam
kitab THABAQAT bagi sayyid ahmad as-syarnubi,maka lihat lah di dalam
THABAQAT nya itu
ADALAH TA’BIAT sayyidi syekh
samman RA, kasih sayang kepada orang yang thalibul ilmu dan kepada orang
yang sholih ,dan kepada orang yang faqir dan miskin dan lagi pula suka
berkhidmah kepada orang yang ziarah ke maQam rasulullah dari pada orang
yang ‘alim dan orang yang sholih dari pada orang awam dan khawwas
Tabi’at
SAYYIDI SYEKH SAMMAN selagi kecil hingga pada hari sebagai mursyid :
adalah beliau sangat memuliakan kedua orang tua beliau, lagi pula
mengekalkan musyahadatu wujud dan muraqabah dan ‘ibadah hingga beliau
meninggalkan dari pada adat dan melawan hawa nafsu beliau hingga dari
pada yang halal sekali pun, dan tidak lah beliau tidur kecuali sedikit,
dan apabila di beri bantal oleh orang tua beliau maka keluh kesah-lah
beliau seperti orang yang sakit (tidak mau menggunkan bantal,
meninggalkan sesuatu yang nyaman), dan apabila sampai pada waktu sahur
beliau bangun dan membaca ratib syahur lalu sembahyang subuh berjama’ah
dengan orang banyak lalu membaca ratib subuh hingga terbit matahari ,
dan apabila terbit matahari, maka bangkit lah beliau untuk sholat sunat
isyraq dua raka’at, dan apabila naik matahari seperempat maka bangkitlah
beliau untuk sholat dhuha, dan lagi pula adalah beliau membanyakkan
puasa sunnat dan riyadhah dan menjauhkan dari kesenangan serta dari
lezatnya dunia sampai dari pada yang halal sekali pun.
Kondisi
hal ihwal ini adalah hal keadaan beliau semasa kecil beliau, yakni
sebelum balighnya , pada masa itulah beliau di suruh orang tuanya masuk
ke dalam shiwan (tempat makan) untuk di beri makan makanan, mana kala
selesai makan di lihat oleh orang tuanya tempat ia makan se’olah” tak di
makan beliau dan pergilah orang tuanya kepada guru mengaji al-qur’an
semasa kecil nya untuk menghabar kan hal ihwal anak nya ,maka di jawab
oleh guru nya jangan lah engkau takut akan anak mu itu , tidak ragu lagi
bahwa ia adalah Awliya Allah dan tidak salah lagi ia termasuk di antara
ulama, dan adalah sayyidi syekh samman apabila melihat orang tua nya
memakai pakaian yang indah” atau memakai pakaian yang di larang syara’
maka dia berkata kepadanya, "wahai orang tuaku tidak lah suka tuhan kita
kepada orang yang (terlalu) bersenang-senang di dalam dunia ini." ,
demikianlah kondisi hal ihwal masa kecil beliau.
adalah
sayyidi syekh samman al-madani selalu dalam dzikir siang dan malam dan
suka ber’uzlah (mengasingkan diri dari manusia) dan masuk khalwat ,dan
melazimkan ziarah ke pekuburan Baqi’, yakni pekuburan para istri-istri
rasulullah, keluarga dan sahabat Rasulullah, di kota madinatur rasul.
DAN
ADALAH HAL IHWAL NYA SAYYIDI SYEKH SAMMAN AL-MADANI pada masa bidayah
nya yakni masa awal permula’an dia menjalani akan jalan tasauf beliau
berpakaian dengan pakaian yang indah” kemudian datang sayyidi syekh
sayyid abdul qadir al-jailani membawa baju jubah putih padahal adalah
sayyidi syekh samman dalam kamar khalwat beliau dan memakai lah akan
baju jubah itu sampai sekarang,dan adalah beliau sa’at itu
menyembunyikan ilmu dan amal beliau hingga datang hadhdharurrasul
memerintah kan untuk menzahir kan nya ,maka zhahir lah lebih zhahir dari
matahari di tengah hari,dan berdatangan lah orang” untuk mengambi
bai’at thariqat kepada beliau
Kemunculan
Tarekat Sammaniyah bermula dari kegiatan sang tokoh pendirinya, yaitu
Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Sammani al-Hasani ai-Madani al-Qadiri
al-Quraisyi. Ia adalah seorang fakih, ahli hadits, dan sejarawan pada
masanya. Dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 1132 Hijriyah atau
bertepatan dengan tahun 1718 Masehi. Keluarganya berasal dari suku
Quraisy.
Semula, ia belajar Tarekat
Khalwatiyyah di Damaskus. Lama-kelamaan, ia mulai membuka pengajian yang
berisi teknik dzikir, wirid, dan ajaran tasawuf lainnya. Ia menyusun
cara pendekatan diri dengan Allah Swt. yang akhirnya disebut sebagai
Tarekat Sammaniyah. Sehingga, ada yang mengatakan bahwa Tarekat
Sammaniyah adalah cabang dari Khalwatiyyah.
Demi
memperoleh ilmu pengetahuan, ia rela menghabiskan usianya dengan
melakukan berbagai perjalanan. Beberapa negeri yang pernah ia singgahi
untuk menimba ilmu diantaranya adalah Iran, Syam, Hijaz, dan Transoxiana
(wilayah Asia Tengah saat ini). Diantara karya-karya tulis beliau
adalah; Mujamu al-Masyayikh, Tazyil at-Tarikh Baghdad, dan Tarikh Marv.
Kemuliaan
Syekh Muhammad Samman dikenal sebagai tokoh tarekat yang memiliki
banyak karamah. Baik dari kitab Manaqib Syaikh al-Waliy asy-Syahir
Muhammad Samman maupun Hikayat Syekh Muhammad Samman, keduanya
mengungkapkan sosok Syekh Samman. Sebagaimana guru-guru besar tasawuf,
Syekh Muhammad Samman terkenal akan kesalehan, kezuhudan, dan
kekeramatannya. Konon, ia memiliki karamah yang sangat luar biasa.
“Ketika
kaki diikat sewaktu di penjara, aku melihat Syekh Muhammad Samman
berdiri di depanku dan marah. Ketika kupandang wajahnya, tersungkurlah
aku dan pingsan. Setelah siuman, kulihat rantai yang melilitku telah
terputus," kata Abdullah al-Basri. Padahal, kata seorang muridnya,
ketika itu Syekh Samman berada di kediamannya sendiri.
Adapun
perihal awal kegiatan Syekh Muhammad Samman dalam tarekat dan hakikat,
menurut Kitab Manaqib, diperolehnya sejak bertemu dengan Syekh Abdul
Qadir al-Jailani.
Suatu ketika, Syekh Muhammad
Samman berkhalwat (menyendiri) di suatu tempat dengan memakai pakaian
yang indah-indah. Pada waktu itu datanglah Syekh Abdul Qadir al-Jailani
yang membawakan pakaian jubah putih dan berkata: "Ini pakaian yang cocok
untukmu." Ia kemudian memerintahkan Syekh Muhammad Samman agar melepas
pakaiannya dan mengenakan jubah putih yang dibawanya itu.
Konon,
Syekh Muhammad Samman menutup-nutupi ilmunya sampai datanglah perintah
dari Rasulullah Saw. untuk menyebarkannya kepada penduduk Kota Madinah.
Wasiat Syekh Samman Al-Madani Al-Hasani (Penjaga Makam Rasulullah Saw.)
Diantara
wasiat yang diberikan Syekh Samman al-Madani adalah, berkata al-Imam
al-Quthb al-Ghauts az-Zaman al-Waliy al-Quthb al-Akwan asy-Syekh
Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani:
· "Tidaklah aku
diangkat Allah Swt. menjadi al-Waly al-Quthb al-Ghauts dan Quthb
al-Akwan melainkan aku selalu rutin membaca doa; Allahummaghfir
li-ummati sayyidina Muhammad. Allahummarham li-ummati sayyidinina
Muhammad. Allahummastur li-ummati sayyidina Muhammad. Allahummajbur
li-ummati sayyidina Muhammad Saw. 4X berturut-turut setelah
selesai sholat Shubuh sebelum berkata-kata urusan dunia dan dia
istiqamah membacanya maka ia menempati martabat fadhilah Quthub.”
Maksud
beliau memberikan amalan ini ialah agar kita selalu bersatu sesama
ummat islam dan sebagai ummatnya Rasulullah Saw. janganlah ada iri
dengki dan buruk sangka terhadap sesama sekalipun seseorang itu
kelihatannya hina. Jadi membaca doa ini setelah sholat Shubuh dengan
niatan mudah-mudahan semua ummat Rasulullah Saw. diampuni Allah Swt.
Atas segala dosa, dimudahkan Allah Swt. tuk mengamalkannya dan dengan
harapan semoga hati kita dibersihkan dari segala penyakit hati seperti
riya, ujub, takabbur, sombong, iri, dengki, hasud, berperasangka buruk
dan sifat-sifat buruk lainnya.
-barang siapa mengambil tariqat kepada ku dan mengamalkannya niscaya pasti ia akan mendapat kan rasa majzub di
dalam dunia (di ambil oleh allah aqal nya yang basyari’ah diganti
dengan aqal yang bersifat rabbaniyah) yakni diambil oleh allah akan rasa
punya wujud dan sifat dan af’al di ganti dengan rasa ‘adam mahdhah adam
semata” yakni tiada punya wujud ,sifat dan af’al melainkan hanya allah
SWT yang punya wujud haqiqi, minimal sa’at sakaratul maut’ nya
-adalah
perkata’an ku ini seperti perkata’an sayyidi syekh abdul qadir
al-jailani “barang siapa yang menyeru akan aku ya samman 3 kali hal
keada’an nya mendapat kesusahan ,niscaya datang aku menolongnya.
Semula,
ia belajar Tarekat Khalwatiyyah di Damaskus. Lama-kelamaan, ia mulai
membuka pengajian yang berisi teknik zikir, wirid, dan ajaran tasawuf
lainnya. Ia menyusun cara pendekatan diri dengan Allah SWT yang akhirnya
disebut sebagai Tarekat Sammaniyah. Sehingga, ada yang mengatakan bahwa
Tarekat Sammaniyah adalah cabang dari Khalwatiyyah.
Demi
memperoleh ilmu pengetahuan, ia rela menghabiskan usianya dengan
melakukan berbagai perjalanan. Beberapa negeri yang pernah ia singgahi
untuk menimba ilmu di antaranya adalah Iran, Syam, Hijaz, dan
Transoxiana (wilayah Asia Tengah saat ini). Karyanya yang paling
terkenal adalah kitab Allnsab. Ia juga mengarang buku-buku lain, seperti
Mujamu al-Masyayikh, Tazyilul Tarikh Baghdad, dan Tarikh Marv.
Kemuliaan
Syekh
Muhammad Samman dikenal sebagai tokoh tarekat yang memiliki banyak
karamah. Baik kitab Manaqib Syaikh al-Waliy al-Syahir Muhammad Saman
maupun Hikayat Syekh Muhammad Saman, keduanya mengungkapkan sosok Syekh
Samman.
Karamah sayyidi syekh samman teramat
banyak dan sebagian karamah Sayyidi Syekh Samman yang diriwayatkan
Mufriin bin Abdul Mu’in dengan katanya : ketika aku berlayar ke negeri
Hijaz manakala aku sampai di tepi laut ku lihat mega hitam pekat dan
datang angin topan yang kencang hingga kapal ku hampir tenggelam maka
aku sangat takut , lalu aku berteriak sehabis-habis suara “yaa Samman” 3
kali ya mahdali” maka tiba” ada dua orang yang datang dan memegang
kedua sisi kapal ku dan reda lah angin tupan itu serta sampai lah aku ke
negri hijaz dengan selamat
Sebagaimana guru-guru besar
tasawuf, Syekh Muhammad Samman terkenal akan kesalehan, kezuhudan, dan
kekeramatannya. Konon, ia memiliki karamah yang sangat luar biasa.
“Ketika kaki diikat sewaktu di penjara, aku melihat Syekh Muhammad
Samman berdiri di depanku dan marah. Ketika kupandang wajahnya,
tersungkurlah aku dan pingsan. Setelah siuman, kulihat rantai yang
melilitku telah terputus,” kata Abdullah al-Basri. Padahal, kata seorang
muridnya, ketika itu Syekh Samman berada di kediamannya sendiri.
Adapun
perihal awal kegiatan Syekh Muhammad Samman dalam tarekat dan hakikat,
menurut Kitab Manaqib. diperolehnya sejak bertemu dengan Syekh Abdul
Qadir Jailani.
Suatu ketika, Syekh Muhammad
Samman berkhalwat (menyendiri) di suatu tempat dengan memakai pakaian
yang indah-indah. Pada waktu itu. datang Syekh Abdul Qadir Jailani yang
membawakan pakaian jubah putih. “Ini pakaian yang cocok untukmu.” Ia
kemudian memerintahkan Syekh Muhammad Samman agar melepas pakaiannya dan
mengenakan jubah putih yang dibawanya. Konon, Syekh Muhammad Samman
menutup-nutupi ilmunya sampai datanglah perintah dari Rasulullah SAW
untuk menyebarkannya kepada penduduk Kota Madinah.
Adalah
sesorang untuk mendapatkan fadhilah satu karomah Aulia Allah hendaklah
ia yaqin bahwa orang itu benar-benar Aulia Allah dan tidak syak atau
keragu-raguan sama sekali dan jangan memungkirinya walaupun keadaan wali
tersebut menyalahi syara’
Dan Sayyidi Syekh
Samman meninggal dunia pada hari rabu 2 zdulhijjah tahun 1189 H, dan
dimaqamkan di baqi’ berdekatan dengan kubur para istri-istri Baginda
Rasulullah
Beliau banyak memiliki karomah yang tidak bisa dihitung banyaknya, bahkan sampai saat inipun karamah itu terus ada.
Karamah
agung beliau adalah pangkat kewaliannya yang begitu agung. Beliau
mendapat haq memberi syafaat 70.000 umat manusia masuk syurga tanpa
hisab.
Murid-murid beliau dr Indonesia : Quthb
Zaman Syekh muhammad Arsyad al-Banjari, Qutb Maktum Syekh Abul Abbas
Ahmad at-Tijani (pendiri tarekat Tijani), al-Qutb Syekh Abdussamad
al-Palimbani, al-Qutb Syekh Abdul Wahab Bugis (menantu Syekh Arsyad
al-Banjari), al-Qutb Syekh Abdurrahman al-Batawi (kakek Mufti betawi
dari pihak ibu Habib utsman betawi), al-Qutb Syekh dawud al-Fathani, dan
lain-lain.
Dan diantara keagungan dan kemuliaan beliau yg
amat banyak, diantaranya : SEMUA MURID BELIAU YANG JUMLAHNYA RIBUAN
MENEMPATI MAQAM QUTB.
Beliau menempati kemulyaan karena beliau berada pada jalan Rasulullah dan para sahabatnya, yakni AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH.
Syekh
Samman al-Madani meninggal dunia pada hari Rabu 2 Dzulhijjah tahun 1189
H, dan dimakamkan di pemakaman Baqi’ bersandingan dengan maqam para
Istri Rasulullah. Para ulama mengatakan bahwa barangsiapa yang
melazimkan membaca Manaqib Sayyidi Syekh Samman (Ratib Samman) berjamaah
dengan orang banyak dan membaca al-Qur’an serta bertahlil kemudian
bersedekah semampunya dan pahalanya dihadiahkan kepada Sayyidi Syekh
Samman, niscaya ia akan dimudahkan rizqinya oleh Allah Swt.
|
Komentar
Posting Komentar